- Kondisi Desa
Sejarah Desa
Desa Keper merupakan sebuah desa di wilayah paling timur Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo yang mempunyai luas wilayah sekitar 152,470 Ha, yang terdiri dari luas wilayah pemukiman warga sekitar 28,320 Ha, luas tanah sawah sekitar 105.810 Ha, dan wilayah lainnya seperti makam, jalan, dan lapangan sekitar 10.310 Ha.
Batas- batas wilayah Desa Keper diantaranya yaitu:
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kebakalan Kec. Porong dan Desa Wangkal Kec. Krembung
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kedungsolo Kec. Porong
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tambakrejo Kec. Krembung
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kedungsumur Kec. Krembung
Jarak antara desa Keper ke kecamatan Krembung sekitar 6 Km dan jarak ke Kabupaten Sidoarjo sekitar 15 Km.
a. Legenda / Asal – Usul Desa ;
Menurut penuturan sesepuh Desa Keper bapak Sanimin, menyebutkan bahwa asal mula nama sebuah desa tidak lepas dari kejadian yang ada di alam. Hal tersebut berkaitan erat dengan cerita asal mula Desa Keper. “Beredar cerita pada zaman dahulu kala pernah ada pertarungan macan. Kedua macan tersebut bertarung hingga macan tersebut keseper. Keseper artinya adalah akan meninggal atau sekarat” kata bapak Sanimin. Maka dari itu disebutlah desa tersebut dengan desa “Keper”. Namun peninggalan yang menjelaskan cerita terbentuknya nama Desa Keper tidak ditemukan hingga kini.
Bapak Sanimin tidak dapat menceritakan cerita lengkap mengenai asal-usul desa Keper. Karena, beliau mengaku bahwa cerita tentang asal usul Desa Keper merupakan cerita lama jaman kerajaan. Di Desa Keper juga terdapat makam keramat. Makam tersebut merupakan makam sesepuh Desa Keper.
Penamaan Desa Keper dipercayai erat kaitannya dengan cerita pertarungan dua macan yang menjadi asal mula nama Desa Keper. Cerita pertarungan dua macan tersebut juga sangat berkaitan erat dengan dusun Bogem yang merupakan salah satu dusun di Desa Keper. Cerita tentang dusun Bogem yaitu ada dua macan yang bertengkar hingga saling bogem. Bogem artinya memukul. Namun kejadian dua macan saling “bogem” tersebut tidak terjadi di dusun Bogem sendiri, melainkan terjadi di sebelah barat Dusun Bogem. Lokasi tersebut kini disebut dusun Singopadu yang termasuk ke dalam wilayah Desa Kedungsumur. Singopadu berarti singa yang bertengkar.
Pertarungan antar dua macan tersebut berlangsung sangat lama. Kedua macan tersebut saling adu pukul. Kedua macan tersebut masih saling pukul hingga mereka tak sadar bahwa kedua macan tersebut bergeser ke arah timur. Karena petarungan kedua macan tersebut tak kunjung damai, warga kesal hingga akhirnya warga mem-bogem kedua macan tersebut. Setelah badannya di bogem warga, kedua macan tersebut berjalan sempoyongan dan akhirnya “keseper” (sekarat). Keseper dipercayai menjadi asal mula menjadi nama Desa Keper dan cerita macan yang di bogem menjadi asal nama Dusun Bogem.
Cerita pertarungan dua macan yang menjadi asal nama Desa Keper dan Dusun Bogem berkaitan erat dengan perjalanan macan tersebut di sebuah wilayah bernama Keluwe. Setelah dua macan tersebut di bogem warga, macan tersebut sekarat tidak bisa berjalan. Macan tersebut hanya bisa meraung-raung kesakitan dan kelaparan. Maka dari itu ada dusun yang bernama Keluwe yang berada di tenggara Desa Keper yang termasuk ke dalam wilayah Desa Kebonagung. Setelah macan tersebut meraung-raung dan kelaparan, macan tersebut mati. Tempat macan tersebut mati menjadi asal nama sebuah wilayah bernama Macanmati. Cerita dua macan tersebut saling berkaitan sehingga nama-nama desa atau dusun di sekitar Desa Keper saling berkaitan.
Pada zaman dahulu Desa Keper masih menganut sistem pemerintahan pada masa Belanda yang kasar dan kejam. Kepala desa mempunyai kekuasaan penuh diwilayah Desa Keper tersebut, dan kepala desa menggunakan aturan yang tidak dapat ditentukan. Sekitar tahun 1952 Desa Keper baru mempunyai sistem pemerintahan yang sesuai dengan
keinginan masyarakat, namun pada saat itu pemerintahan masih berada di rumah kepala desa. Kemudian pada tahun 1974 pemerintah mengadakan program yang mengharuskan setiap desa mempunyai balai desa di masing-masing desa. Begitupula dengan sistem pemerintahan yang ada di desa Keper, pemilihan kepala desa dipilih secara demokratis.
Desa Keper mempunyai sejarah kepemimpinan Desa yang dahulu seorang pemimpin desa disebut Lurah dan sekarang telah berganti nama menjadi Kepala Desa sesuai dengan peraturan pemerintah. Adapun sejarah kepemimpinan Desa adalah sebagaimana tersebut dibawah ini :
No. | Kepala Desa | Tahun Menjabat |
1. | Marto Joyo | 1952 - 1973 |
2. | Munawar | 1973 - 1989 |
3. | Sawi Aryono | 1989 - 1998 |
4. | Sumirat | 1998 - 2007 |
5. | A. Jamaludin Kusen | 2007 - 2019 |
6. | Suharto | 2021 - sekarang |
b. Sejarah Pembangunan Desa :
Desa Keper merupakan wilayah daerah dataran dengan Masyarakat bermata pencaharian beragam, mulai dari pertanian, karyawan swasta, industri kecil jahit tas, produksi sayangan, serta perdagangan. Posisi Desa Keper berbatasan lansung dengan Desa Wangkal Kecamatan Krembung dan Desa Kebakalan Kecamatan Porong di sebelah utara; Desa Kedungsolo Kecamatan Porong di sebelah timur; Desa Tambakrejo Kecamatan Krembung di sebelah selatan; serta Desa Kedungsumur di sebelah Barat. Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa ke Kecamatan ± 6 Km dan ke Kabupaten Sidoarjo ± 20 Km.
Dari kurun waktu yang begitu lama pembangunan yang di bangun masing – masing Kepala Desa pada waktu menjabat mulai menunjukkan kemajuan.
Dalam hal ini Desa, diharapkan akan terwujud koordinasi yang semakin baik, terciptanya Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi antarpelaku pembangunan (stakeholders) antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan maupun dengan Kabupaten dengan Provinsi dan Pusat, diharapkan pula akan terbangun keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Pada sisi yang lain mampu mengoptimalkan partisipasi.
Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes ) antara Lain:
- Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja pemerintah desa sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, dan tujuan pemerintah desa.
- Memberikan Kemudahan bagi pemerintah dan instansi yang berkompetensi dalam melaksanakan program program pembangunan sebab di RPJMDes telah memuat seluruh aspirasi rakyat.
- Memberikan gambaran nyata bagi terlaksananya arah pembangunan di tahun-tahun mendatang.
- Menjaring aspirasi masyarakat agar pembangunan ke depan bisa benar-benar berguna dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan.
- Diharapkan dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa Pembangunan ke depan beroriantasi kepada kepentingan masyarakat luas dan tidak berdasarkan kepentingan Politik dan Kekuasaan.
- Demografi
Letak Geografis Desa
Desa Keper merupakan Desa yang terletak di sebelah timur Kecamatan Krembung yang hanya terdiri dari 2 (dua) dusun, dengan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, karyawan swasta, industri kecil jahit tas, produksi sayangan, serta perdagangan. Karakter masyarakat sesuai adat istiadat yang telah turun temurun yaitu gotong-royong, saling membantu dan jiwa sosial yang tinggi antar warga, dengan jumlah penduduk yang relatif sedang dengan luas wilayah desa yang cukup luas, sehingga kepadatan penduduk bisa terhindarkan.
Batas Desa Keper antara lain sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Wangkal Kec. Krembung, Desa Kebakalan Kec. Porong;
Sebelah Timur : Desa Kedungsolo Kec. Porong;
Sebelah Barat : Desa Kedungsumur Kec. Krembung;
Sebelah Selatan : Desa Tambakrejo Kec. Krembung